ASSALAMU ALAIKUM "SELAMAT DATANG SAUDARAKU DI BLOG KAMI" MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN DALAM PENULISAN, JANGAN LUPA KLIK KOMENTAR UNTUK KEMAJUAN BLOG KAMI

Kamis, 22 Desember 2022

1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 -Forum Berbagi Aksi Nyata

 



1.4.a.9.1. Aksi Nyata Modul 1.4 

Forum Berbagi Aksi Nyata


Sumber

:

Modul 1.4 Budaya Positif

Penulis

:

Agung Sunar Putro Tanuwijoyo, S.Pd.SD.

ARTIKEL

Nama               :   Agung Sunar Putro Tanuwijoyo, S.Pd.SD.

Angkatan          :   CGP Angkatan VII

Kabupaten        :   Wonogiri

Sekolah Asal    :   SD Negeri 1 Conto

 

1.     Latar Belakang

Setelah mempelajari Modul 1.4 Budaya Positif, masih ada murid yang melakukan tindakan yang belum sesuai dengan nilai-nilai kebajikan. Hal ini perlu dilakukan tindakan oleh guru melalui kesepakatan kelas dan SEGITIGA RESTITUSI yang telah dipelajarai pada modul ini. Untuk membangun budaya positif, sekolah perlu menyediakan lingkungan yang positif, aman, dan nyaman agar murid-murid mampu berpikir, bertindak, dan mencipta dengan merdeka, mandiri, dan bertanggung jawab.

Salah satu strategi yang perlu ditinjau ulang adalah bentuk disiplin yang dijalankan di sekolah. Selama ini, disiplin di sekolah dimaknai sebagai sikap patuh terhadap aturan yang diterapkan di sekolah. Hal ini membawa pengaruh yang kurang baik pada diri murid. Murid menjadi tidak terlatih untuk termotivasi secara internal dalam berdisiplin, tetapi justru termotivasi secara eksternal. Dengan Tindakan aksi nyata ini diharapkan murid dan guru dapat melakukan disiplin positif yang berasal dari motivasi internal.

Tujuan pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara adalah menuntun segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Dalam proses “menuntun” anak, pendidik sebagai pamong/pendamping diberi kebebasan, dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan arah dan membahayakan dirinya. Seorang pendidik dapat memberikan “tuntunan” agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar dan mencapai tujuan belajar. Ki Hajar menjelaskan bahwa dasar pendidikan anak berhubungan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Pendidikan memfasilitasi anak untuk berkembang sesuai zamannya tanpa harus kehilangan akar budaya daerahnya.

Penanaman karakter dan pembiasaan yang kuat melalui penanaman budaya positif di sekolah menjadi hal yang sangat krusial. Walaupun pada dasarnya secara umum semua warga sekolah sudah memiliki nilai-nilai positif. Peran keluarga sebagai pendidikan pertama dan utama dalam pembentukan budi pekerti dan karakter anak. Namun, kita perlu menerapkan pembiasaan-pembiasaan baik tersebut di lingkungan sekolah sebagai langkah nyata membentuk budaya yang positif sebagai penguat pondasi karakter dari pendampingan orang tua di rumah.

Hal yang mendasari saya membuat rancangan tindakan ini yaitu saya ingin menerapkan disiplin positif dengan membuat keyakinan kelas secara bersama-sama. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menumbuhkan budaya positif di kelas yang mana nantinya dapat mewujudkan nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila yaitu Beriman, Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia, Mandiri, Bernalar Kritis, Berkebinekaan Global, Bergotong Royong, dan Kreatif. Budaya positif membantu murid untuk melakukan hal positif sehingga dapat membentuk karakter baik yang kelak akan bermanfaat untuk mereka.

Selain itu, saya juga ingin menumbuhkan motivasi intrinsik murid dalam melaksanakan budaya positif ini. Dengan mengaitkan nilai-nilai kebajikan yang diyakini seseorang maka motivasi intrinsiknya akan terbangun, sehingga dapat menggerakkan motivasi dari dalam untuk dapat mencapai tujuan mulia yang diinginkan (Diane Gossen, 1998). Melalui penerapan keyakinan kelas ini dapat menumbuhkan motivasi internal setiap murid untuk benar-benar “merdeka” yaitu mereka dapat cakap memerintah diri sendiri dalam melakukan disiplin positif di kelas dan juga di lingkungan sekolah.

 

2.     Tujuan

Aksi nyata ini bertujuan :

a.     Pendidik dapat memahami konsep Budaya Positif di sekolah.

b.     Meningkatkan kemampuan dan keterampilan pendidik dalam melakukan SEGITIGA RESTITUSI.

c.     Membentuk keyakinan kelas atau sekolah.

d.     Untuk mengimplementasikan disiplin positif melalui penerapan keyakinan kelas demi terwujudnya budaya positif yang dilakukan semua murid melalui pembiasaan-pembiasaan positif di lingkungan kelas dan juga di lingkungan sekolah.

 

 

3.     Tolak Ukur

Kegiatan aksi nyata ini dikatakan berhasil apabila telah memenuhi tolak ukur sebagai berikut:

a.    Peserta aktif dalam kegiatan.

b.    Peserta memahami konsep Budaya Positif di sekolah.

c.     Peserta mampu dan keterampilan pendidik dalam melakukan segitiga restitusi.

d.    Peserta berkomitmen melaksanakan keyakinan kelas dan sekolah.

e.    Adanya perubahan perilaku murid ke arah yang lebih baik dalam melaksanakan disiplin positif sesuai dengan keyakinan kelas dan keyakinan sekolah.

f.      Suasana kelas kondusif dan menyenangkan dalam mendukung proses pembelajaran.

g.    Semua komponen sekolah dapat berperan aktif dalam melaksanakan keyakinan kelas dan keyakinan sekolah dalam mewujudkan budaya positif.

h.    Semua komponen sekolah dapat berkolaborasi dalam menerapkan budaya positif sehingga terwujud nilai-nilai kebajikan sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.

4.     Linimasa Tindakan

Linimasa atau rancangan waktu pelaksanaan kegiatan aksi nyata yang dilakukan sebagai berikut:

a.         Menyampaikan rencana Aksi Nyata kepada rekan guru

b.         Menyiapkan materi dan perlengkapan yang dibutuhkan

c.          Menyelenggarakan diseminasi Budaya Positif yang dihadiri oleh rekan guru.

d.         Menyampaikan materi kepada peserta kegiatan diseminasi.

e.         Memfasilitasi kegiatan diskusi berbagi praktik baik disiplin positif yang telah dilakukan di kelas dan sekolah.

f.           Membuat kesimpulan dan mengajak seluruh peserta agar dapat melaksanakan membuat Budaya Positif di kelas dan sekolah dengan menerapkan Disiplin Positif baik bagi pendidik maupun murid.

5.     Dukungan yang Dibutuhkan

a.         Dukungan/support dari rekan guru dan wali murid.

b.         Bahan dan perlengkapan yang ada di sekolah.

c.          Bahan dan Alat: Poster, video, Kertas karton, spidol, kertas post it (untuk membuat keyakinan kelas), laptop dan LCD untuk sosialisasi budaya positif.

6.     Deskripsi Aksi

Nyata Aksi nyata yang dilakukan guru dimulai dengan melakukan komunikasi dengan rekan guru tentang tindakan yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan agar terjalin kolaborasi antar pendidik untuk memberikan kemajuan bagi pendidikan di sekolah. Langkah selanjutnya adalah melakukan tindakan aksi nyata sesuai yang telah direncanakan. Pada tanggal 10 Desember 2022, CGP menyampaikan rencana Aksi Nyata kepada kepala sekolah. Dalam kegiatan ini, rekan guru menyetujui rencana Seminar Budaya Positif yang diajukan oleh CGP.

CGP menyusun persiapan kegiatan seminar, meliputi proposal kegiatan seminar, materi seminar, dan mengundang komite dan rekan guru untuk menjadi peserta seminar. Kegiatan diseminasi Budaya Positif dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 15 Desember 2022 yang dihadiri oleh komite dan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah. Dalam kegiatan ini CGP menyampaikan materi yang dipelajari pada Modul 1.4 Budaya Positif di Sekolah. Materi tersebut antara lain Budaya Positif, Disiplin Positif, Disiplin Positif, Teori Motivasi, Hukuman dan Penghargaan, Restitusi, 5 Posisi Kontrol Guru, dan Segitiga Restitusi. Selain itu, CGP juga menyampaikan aksi nyata yang telah dilakukan di kelasnya yaitu praktik segitiga restitusi dan pembuatan kesepakatan kelas.

Kegiatan Aksi Nyata selanjutnya adalah mengajak warga sekolah untuk menyusun keyakinan kelas di kelasnya masing-masing. Dengan disusunnya keyakinan kelas ini, seluruh warga sekolah diharapkan dapat meyakini setiap rumusan keyakinan kelas dan menerapkannya sehingga Budaya Positif dapat segera tercipta di sekolah. Dari kegiatan tersebut para guru mendapatkan pengalaman dan memahami konsep–konsep budaya positif untuk dijadikan referensi dalam mengimplementasikan budaya positif di lingkungan sekolah.

7.     Pembelajaran yang di dapat dari Pelaksanaan

Pembelajaran yang didapat dari hasil pelaksanaan antara lain yaitu:

a.         Pentingnya membuat kelas impian dan keyakinan kelas.

b.         Posisi guru sebagai kontrol manajer.

c.          Melakukan segitiga restitusi dalam menangani murid.

d.         Dukungan dari semua warga sekolah untuk menerapkan disiplin positif guna mewujudkan budaya positif di kelas dan di lingkungan sekolah.

I.      Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di Masa Mendatang

Rencana perbaikan untuk pelaksanaan di masa mendatang yaitu mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi dan menerapkan kepada seluruh kelas.